Selasa, 19 Juni 2018

ANTI PACARAN



Masih Jaman Pacaran ?

ANTI PACARAN, hmm mungkin kalimat ini terdengar mainstream bagi kaula muda pada zaman sekarang ini, karena bagi sebagian kaum muda yang namanya pacaran itu sudah menjadi hal yang wajar dan bahkan mungkin bisa dikatakan tradisi yang wajib dilakoni bagi kaum muda, anehnya jika mereka tidak terjun pada apa yang mereka sebut “pacaran” mereka cendrung memposisikan diri mereka sebagai pribadi yang hina, karena gak laku lah, gak menarik lah, gak gaul lah, pokoknya nggk banget deh..
Tapi kalau kita cermati secara akal sehat kalau cinta kenapa gak nikah aja sih sekalian, toh dengan menikah itukan membuktikan bahwa kualitas cinta antara dua insan itu tidak main-main alias serius, dari pada pacaran yang jelas-jelas anak SD juga tau hukum pacaran itu haram, iya kan?
Hidup itu pilihan guys, jika memang ada yang halal kenapa pilih yang haram, iya nggak ?
Terus kenapa muda-mudi jaman sekarang lebih memilih menjadikan “pacaran” sebagai alternatif untuk menyalurkan hasrat cintanya?
Sering kita temui ungkapan kalimat “Mungpung masih muda kita senang-senang jangan terlalu serius dulu lah ..” ada bagusnya jika kalimat itu kita ubah dengan “Mungpung masih muda kita senang-senang cari ilmu, kita beramal shaleh dan banyak-banyakin ibadah, cari teman yang shaleh/shaleha sebanyak-banyaknya..” nah baru itu remaja yang keren, keren di mata Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan tentunya Allah suka itu, nah ketika Allah suka dan cinta kepada hamba-Nya maka dalam sebuah Hadits Qudsi Allah akan berkata : “Wahai jibril! Aku mencintai si fulan, maka cintailah dia. Lalu Jibril memanggil penghuni langit. “Wahai penghuni langit! Sesungguhnya Allah mencintai si fulan maka cintailah dia. Lalu penghuni bumipun mencintainya”(HR. Bukhari & Muslim).
Keren kan guys, bayangin aja kita di cintai Allah, penghuni langit dan penghuni bumi, yang dimana semua itu tidak kita dapatkan dari apa yang namanya pacaran. Nah bisa di ambil kesimpulan bahwa perbedaan antara Ketaqwaan dan Pacaran itu sangatlah kontras, ketaqwaan membuahkan cinta dari Ar-Rahman beserta para penghuni alam, sedangkan pacaran hanya membuahkan cinta dari sang pujaan (pacar) namun di murkai oleh Sang Maha Pencipta dan seluruh penghuni alam.
Dan di jelaskan didalam Al-Qur’an bahwa pacaran adalah hal yang terlarang secara syari’at  “Dan janganlah kamu mendekati zina, (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang busuk” QS.Al-Isra: 32
Kita tahu betul bahwa pacaran merupakan salah satu perbuatan mendekati zina, memang pacaran juga bisa menjadi salah satu jalan menuju pernikahan, tapi di ayat yang kita baca tadi, pacaran itu merupakan suatu jalan yang busuk lho guys.. nah guys mari kita ber-analogi, jika kita mau melakukan perjalanan ke suatu tempat katakanlah tempat wisata, kita lebih pilih rute perjalanan panjang di tambah kondisi jalan yang jelek atau lebih pilih jalan singkat dan bagus..? Orang berakal tentu pilih opsi yang ke dua dan opsi kedua itu ibaratkan ta’aruf yang singkat tanpa proses yang panjang (nggak seperti pacaran) selain itu taaruf lebih diridhai oleh Allah, masalah ditolak atau diterima itumah urusan nanti aja guys, ketika diterima, anggap itu hadiah yang luar biasa dari Allah Karena keberanian kita memilih ta’aruf ketimbang pacaran, nah kalaupun di tolak.. yakin aja Allah akan memberikan orang yang lebih baik lagi untuk kita, yang penting kita gak ngelakuin hal yang di benci dan di murkai Allah.

Renungan..
Kondisi menderita itu bukan karena cinta kita ditolak, tapi…
Menderita itu.. 
Adalah tatkala tumbuh cinta yang belum saatnya akibat dari tak menundukan padangan..
Bukan cinta dalam diam namanya jika dalam diam kita mengkhayalkan sang pujaan..
Namun berdo’alah kepada Allah sang pemilik hati, untuk menanamkan kembali cinta yang ada dalam dada, dan kelak menumbuhkannya tatkala cinta itu halal dan di ridhai oleh-Nya..
Isilah penantian itu dengan meningkatkan ketaqwaan dan hal-hal yang bermanfaat, bukan dengan memupuk segudang maksiat..
Mari kita siapkan diri, pantaskan diri, untuk menerima kejutan dari sang Ilahi..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar